Ketika tatapmu menghujam mataku, luluh jiwaku.
Ketika lentik kukumu menyentuh jariku, luluh cintaku.
Tapi, mengapa kita berpisah?
Entahlah.
Dulu, rentang usia seakan menahan langkahku.
Dulu, sepasang mata elang sangkarmu seakan mencengkeram teguhku.
Tetapi, mengapa kini kita harus bertemu?
Entahlah.
Ataulah ini hanya fatamorgana?
Tatap matamu memancarkan tanya.
Lentik kukumu menawarkan kasih.

Related Posts :

  • EPISODEnafasmu diam. kiranya―aku terlalu merahmemoleskan warna di pipimutataplah. kiranya―membentang pelang… Read More...
  • PENOLAKANsebuah pigura tak lagi berarti baginya―pigura berukir hanya merubah warnatak mampu menolak cahaya-en… Read More...
  • DIALOGdari bukit merahmerambat nafas-nafas ilalangpada mimpi-mimpi orang-orang pedusunanyang lelap dalam a… Read More...
  • PENOLAKANjangan. jangan mendekati ninuktangannya tak lagi menarijangan. jangan dekati ninukbibirnya tak lagi … Read More...
  • BULAN SABIT→buat Megawati Sukarnoputri←ada bulansabitmengambang di atas bayang-bayang kabutwajahnya yang pucats… Read More...

0 Response to " "

Posting Komentar

Silahkan masukkam komentar dibawah...

To Top Page Up Page Down To Bottom Auto Scroll Stop Scroll