Pemilik Indowebster Ingin Ubah Paradigma Ilegal

Masih ingat dengan Acong? Ya, dialah mantan hacker yang insaf dan mendirikan sebuah situs web lokal perpaduan antara Rapidshare, ImageShack, dan YouTube: Indowebster.
Pemilik Indowebster
Pria pemilik nama asli Juny Maimun itu, untuk mengetahui bagaimana awalnya ia mendirikan Indowebster. Kini, setelah setahun berselang, banyak perkembangan yang terjadi pada Acong dan situs webnya itu.

Kini, Acong tak hanya telah menyiapkan berbagai opsi model bisnis yang bakal menghidupi Indowebster. Ia juga telah menyiapkan konsep bagi situsnya untuk bisa terus bersaing dengan situs lainnya, termasuk yang berasal dari luar.

Berikut adalah kutipan wawancara VivaNews dan pria 30 tahun itu untuk menggali lebih jauh strategi yang dipersiapkan Indowebster di tengah semakin ketatnya persaingan industri online. Berikut kutipannya:

Apa rencana redesign yang direncanakan Indowebster?

Kita ingin menyediakan hal yang baru. Di bidang musik, kita akan menyediakan musik legal dan ilegal secara bersamaan. Kita tampilkan penyanyi dan lagunya. Selain bisa didownload secara gratis, nanti lagu legalnya akan disediakan di sebelah kanan. Jadi ada yang legal dan ada yang ilegal, Keduanya kita sediakan berdampingan. Pengunjung bisa membeli lagu itu atau juga mengunduh secara gratis, yang notabene, tentu saja kualitasnya berbeda. Upaya edukasi inilah yang akan kita sebarkan kepada masyarakat.

Kalau di dunia online, user memang sebaiknya jangan dipaksa untuk membeli. Tapi bagaimana caranya agar mereka bisa rela untuk membeli. Kesadaran itu yang mau kita bangun. Semakin pintar seseorang, nalar kesadarannya akan lebih tinggi. Saya yakin, seseorang yang memiliki intelektual tinggi, otomatis dia akan lebih sadar untuk membeli. Ini konsep yang saya tawarkan

Apa harapan dari relaunching dan redesign situs?

Kami akan soft launch di 9 Juli 2011. Perkiraan saya akan stabil tanggal 1 Agustus. Jadi, nanti kita akan ada speed launching Indowebster di tanggal 17 Agustus, tepat pada hari kemerdekaan. Harapan saya, mudah-mudahan image yang saya bangun antara legal dan ilegal ini sama dengan arti kemerdekaan.

Jadi Anda pelan-pelan ingin mengubah mindset pengguna dari ilegal untuk beralih ke legal?

Iya betul, makanya tadi saya bilang, mudah-mudahan tiga tahun ke depan, tidak ada istilah legal dan ilegal. Yang ada hanya bagaimana kami bisa menyajikan sesuatu yang lebih baik ke user

Bila user diberikan pilihan antara legal dan ilegal bukankah mereka akan tetap memilih yang tidak perlu membayar?

Jadi ada satu hal. Contohnya e-Book. Bila seorang pengguna mengetahui manfaat dari sebuah e-Book. Lalu ia taruh di Indowebster, di mana berarti itu menjadi konten yang tidak berbayar atau orang menyebutnya ilegal. Karena pengguna ini merasa e-Book ini bermanfaat, tentu kemudian ia akan berpikir, kenapa saya tidak membeli saja. Jadi hal seperti ini yang ingin ditanamkan, bukan dengan cara memaksakan.

Kalau kita masih memaksakan untuk melakukan proteksi misalnya, saya pikir inia akan sulit dilakukan, karena informasi ini bergerak dengan sangat cepat. Anggap misalnya Indowebster kita tiadakan konten seperti ini, pasti nanti akan muncul di tempat lain. Makanya saya berpendapat untuk pelan-pelan menggiring mereka ke arah yang lebih baik, pertama dengan memberikan pilihan.

Saya yakin kok, seiring meningkatnya intelektual seseorang akan meningkatkan kesadaran mereka. Saat ini saya sudah mencoba untuk menerapkan sistem donasi dan sudah mulai. Jadi kalau memang ada value added yang kita berikan kepada user, mereka pasti akan berdonasi. Dan otomatis industri ini akan terbangun. Sebenarnya kalau kita bicara legal dan ilegal adalah bayar atau tidak bayar. Kenapa kita tidak melakukan sesuatu agar seseorang bisa memilih?

Di Indowebster ada sharing file, musik, foto dan video. Apa langkah awal menyediakan pilihan itu dilakukan melalui penyediaan musik legal terlebih dahulu?

Yang pertama kita sediakan justru antivirus. Kerjasama saya yang pertama itu dengan antivirus Avira. Kebetulan secara lisan kita sudah oke, tinggal tanda tangan MoU. Kita akan menjual software antivirus itu di website indowebster. Jika orang mencari antivirus Avira di kotak search, akan tersedia unduhannya dan disebelahnya akan ada button jual beli Avira.

Untuk konten musik legal, apa yang ditawarkan sehingga bisa membuat orang tertarik membeli file musik legal dibandingkan yang ilegal?

Kalau misalnya musik, teman-teman sudah banyak yang bicara dengan orang label, jadi saya tidak langsung ke label. Saya berencana agar ke depan musik itu kita buat juga seperti collection item. Kalau cuma jual file musiknya saja tidak akan begitu menarik. Harus ada bumbu.

Contohnya, kita bisa sediakan collection item-nya Peterpan. Kita sediakan packaging CD-nya dengan pernak-pernik yang bagus. Misalkan, dijual harganya 100 ribu. Saya pikir karena orang pasti ada yang suka,tentu ia akan membeli untuk koleksi. Dan, akhirnya ini akan jadi model keuntungan yang baru, yang bisa menguntungkan perusahaan-perusahaan souvenir. Seharusnyada ada perusahaan kreatif yang memikirkan masalah ini. Jadi seperti yang tadi saya bilang, istilah legal dan ilegal itu akan menghilang. Karena yang legal bisa dikemas secara lebih bagus.

Ini contoh yang ke depan akan saya terapkan. Akan lebih bagus daripada kita hanya menjual lagu yang legal dan ilegal tadi. Sama dengan contoh di Indowebster itu user bisa mendownload film. Ada berbagai jenis kualitas film, ada yang biasa, DVD, HD, dan Blue-ray. Nah kenapa kita tidak menjual Blue-ray di Indowebster.

Berarti nanti yang file-file film juga akan diterapkan model bisnis dengan penjualan collection item itu juga?

Ya sama juga. Secara teknis kita sudah siap untuk melakukan koneksi ke manapun. Jadi sudah bisa diintegrasikan dengan toko film, toko lagu, atau toko apapun.

Berarti, Anda sudah menyentuh ranah commerce?

Mungkin saya akan mengarahkan orang untuk berdagang file secara online di Indowebster. Itu sangat mungkin. Kebetulan, memang tipikal saya lebih sosialis. Sekarang saya sedang menggalakkan yayasan untuk inkubasi. Tempatnya di bekasi, namanya Research and Development Center di bidang IT khususnya di bidang security, dan itu sifatnya sosial.

Jadi, di sana kita mengajarkan mahasiswa. Sebelum mereka lulus, mereka dikasih tempat untuk belajar. Ada penanggung jawab yang setiap minggunya mengajarkan mereka. Jadi mereka sudah tahu industrinya seperti apa, begitu mereka lulus mereka sudah bisa langsung kerja. Karena ketika saya menerima karyawan baru dengan status fresh graduate, saya direpotkan dengan training ulang minimal 1-2 tahun.

Karena saya memang orang technical, jadi kita akan melatih tekniknya supaya bagus untuk perusahan-perusahaan. Saya lihat banyak perusahaan yang kekurangan resources. Resources yang mereka punya itu tidak kapabel untuk membuat suatu alat. Akhirnya saya berpikir, ya sudah saya yang jadi ground level-nya untuk menciptakan lebih banyak orang yang bisa dikaryakan. Dan, saya juga ingin membangun lagi di daerah Jakarta selatan untuk mengembangkan konten.

vivanews

0 Response to "Pemilik Indowebster Ingin Ubah Paradigma Ilegal"

Posting Komentar

Silahkan masukkam komentar dibawah...

To Top Page Up Page Down To Bottom Auto Scroll Stop Scroll