angin-anginku baru pulang
mengenakan tapi tipis
dari kulit dan platina
-enggan melintasi hutan lukisanmu
-enggan melintasi kaki-kaki suaramu
sekarang angin-anginku di jendela
memoles hari-hari kusam
dengan warna merah hijau dan putih
―mengharapkan cahaya tak temaram
Tak seterang matahari!―
Kini kita duduk di teras
engkau dan aku
memandang lukisan-lukisanmu
dan lukisan-lukisan angin-anginku
Sindu Putra Sugabadi
08.18
Sastra
0 Response to "DI RUMAH SEORANG PELUKIS"
Posting Komentar
Silahkan masukkam komentar dibawah...