DI RUMAH SEORANG PELUKIS

angin-anginku baru pulang

mengenakan tapi tipis

dari kulit dan platina

-enggan melintasi hutan lukisanmu

-enggan melintasi kaki-kaki suaramu



sekarang angin-anginku di jendela

memoles hari-hari kusam

dengan warna merah hijau dan putih

―mengharapkan cahaya tak temaram

Tak seterang matahari!―



Kini kita duduk di teras

engkau dan aku

memandang lukisan-lukisanmu

dan lukisan-lukisan angin-anginku




Sindu Putra Sugabadi

0 Response to "DI RUMAH SEORANG PELUKIS"

Posting Komentar

Silahkan masukkam komentar dibawah...

To Top Page Up Page Down To Bottom Auto Scroll Stop Scroll